Bismillahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Imam Shadiq as berkata, "Mensyukuri segala nikmat yang ada berarti telah menjauhi perbuatan dosa. Seorang hamba yang mensyukuri nikmat Allah dengan sempurna melakukannya dengan mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil Alamin"
Bila seseorang melakukan sesuatu
dengan tangan, lisan, pena, harta, jabatan dan kekayaan dengan niat mencari
keridhaan ilahi, berarti dengan perbuatan yang suci itu ia telah bersyukur
kepada Allah Swt atas segala nikmat yang diterimanya. Tapi bila seorang melakukan
dosa dengan salah satu dari sarana yang dimilikinya berarti telah mengingkari
nikmat.
Seseorang yang hatinya sampai
pada satu keyakinan bahwa seluruh nikmat berasal dari Allah Swt, maka dengan
keyakinan ini ia mengucapkan syukur. Syukur yang paling sempurna adalah
memanfaatkan segala nikmat yang dimilikinya sesuai dengan keridhaan ilahi dan
meninggalkan perbuatan dosa.
Sebagian dari nikmat yang ada
pada manusia berasal dari hasil usahanya sendiri. Dalam kondisi yang semacam
ini, Allah Swt memerintahkan hambanya selain bersyukur kepada-Nya sebagai
pencipta dan pemberi nikmat itu, ia juga harus mensyukuri cara yang digunakan
sehingga berhasil meraih nikmat tersebut. Biasanya nikmat ini dihasilkan lewat
perantara orang lain dan dengan bersyukur kepada orang lain.
Imam Ridha as berkata, "Seseorang yang tidak mensyukuri nikmat makhluk berarti ia tidak mensyukuri Allah Swt."